Jejak Hidup Sang Juru Kunci: Menyusuri Museum Mbah Maridjan

museum dan petilasan mbah maridjan gunung merapi

Museum Mbah Marijan mulai dikenal luas sejak terjadinya letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 2010, yang menelan ratusan korban jiwa, termasuk juru kunci legendaris, Mbah Marijan. Keberadaan museum ini menjadi simbol peringatan sekaligus pengingat atas tragedi tersebut.

Di dalamnya, tersimpan berbagai koleksi peninggalan yang merekam dampak dari erupsi Merapi, mulai dari sisa-sisa barang milik warga hingga dokumentasi kondisi pasca bencana. Setiap sudut museum menyimpan cerita pilu dari masa kelam yang tak terlupakan.

Museum ini berdiri di bekas rumah juru kunci Gunung Merapi, Mas Penewu Surakso Hargo, yang dikenal sebagai Mbah Maridjan. Sosoknya adalah penjaga spiritual Gunung Merapi sejak 1982 hingga wafat akibat erupsi 26 Oktober 2010, saat ditemukan di rumahnya dalam posisi bersujud

Gunung Merapi sendiri dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia. Sepanjang sejarahnya, gunung ini telah mengalami banyak letusan besar yang menyebabkan kerusakan alam, menghancurkan permukiman, dan mengancam keselamatan masyarakat di sekitarnya. Salah satu letusan terparah terjadi pada 2010 dan meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa tersebut, Museum Petilasan Mbah Marijan didirikan. Tempat ini tidak hanya menjadi objek wisata edukatif, tetapi juga media refleksi atas kekuatan alam dan keteguhan manusia dalam menghadapi bencana.

musium mini mbah maridjan

Destinasi Wisata Bersejarah Museum Mbah Marijan

Mbah Marijan memang populer sebagai sosok pria tua yang memegang amanah sebagai penjaga Gunung Merapi. Kesetiaannya terhadap budaya Jawa membuatnya menolak mengungsi saat terjadi erupsi besar pada tahun 2010. Ia tetap bertahan di rumahnya hingga akhirnya meninggal dalam peristiwa tersebut.

Guna mengenang dedikasi dan pengorbanannya, dibangunlah Museum Petilasan Mbah Marijan yang hingga kini masih sering dikunjungi oleh masyarakat. Museum ini berdiri sebagai bentuk penghormatan terhadap sang juru kunci yang begitu melegenda.

Mbah Marijan diangkat secara resmi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1982 sebagai juru kunci Gunung Merapi. Sejak saat itu, ia terkenal sebagai penjaga spiritual yang penuh keberanian, tak gentar meski bencana mengancam. Letusan besar Gunung Merapi yang terjadi pada 26 Oktober 2010 menjadi salah satu bencana paling serius, merenggut ratusan nyawa, termasuk Mbah Marijan.

Museum ini menjadi saksi bisu dari tragedi yang terjadi, sekaligus bentuk penghargaan terhadap keberanian dan keteguhan Mbah Marijan dalam menjaga adat serta warisan budaya Jawa. Lalu, apa saja yang bisa ditemukan saat mengunjungi tempat bersejarah ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

museum mbah maridjan

Lokasi Musium dan Petilasan Mbah Maridjan

Museum Mbah Marijan kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang cukup populer di Yogyakarta. Terletak di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, museum ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Jogja. Berada di lereng Gunung Merapi, suasana di sekitar museum sangat sejuk dan asri, dengan panorama alam khas pedesaan yang menenangkan. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi hari, agar bisa merasakan udara pegunungan yang segar.

Lokasi museum dulunya merupakan tempat ditemukannya jasad Mbah Marijan saat terjadi erupsi Merapi tahun 2010. Perlu Anda ketahui bahwa ini bukan makam, melainkan titik di mana beliau ditemukan dalam posisi bersujud, sebagai simbol kesetiaan dan pengabdian.

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi yang berkaitan dengan letusan Merapi dan kehidupan Mbah Marijan. Beberapa di antaranya termasuk seperangkat gamelan miliknya, mobil yang rusak akibat awan panas, serta berbagai barang peninggalan lainnya yang menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis tersebut.

photo dokumentasi sejarah letusan gunung merapi

Tiket Masuk dan Jam Buka

Museum Mbah Marijan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, terutama saat musim liburan. Selain keindahan alam di sekitarnya, kisah hidup Mbah Marijan yang melegenda turut menarik perhatian para pengunjung. Rasa penasaran terhadap sosok juru kunci Gunung Merapi ini membuat museum selalu ramai oleh pengunjung.

Untuk masuk ke area museum, pengunjung hanya perlu membayar tiket sebesar Rp4.000 per orang. Harga yang sangat terjangkau ini memungkinkan siapa saja menikmati suasana khas lereng Merapi sekaligus mempelajari sejarah yang tersimpan di balik bangunan sederhana tersebut.

Museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Keunikan koleksi yang berkaitan langsung dengan bencana alam menjadikan tempat ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bagi siapa pun yang ingin menyaksikan bukti nyata dari dahsyatnya erupsi Merapi tahun 2010 dan menghargai keteguhan Mbah Marijan dalam menjaga adat, Museum Petilasan ini menjadi destinasi yang tepat.

petilasan mbah maridjan

Keunikan yang ada di Museum Petilasan Mbah Marijan

Berbeda dari museum pada umumnya, Museum Mbah Marijan menyuguhkan pengalaman emosional yang menyentuh, terutama berkaitan dengan tragedi erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Setiap sudutnya menyimpan kisah pilu namun sarat makna, yang mengingatkan pengunjung akan dahsyatnya bencana serta keteguhan sang juru kunci.

Beberapa daya tarik utama yang bisa ditemukan di museum ini antara lain:

  • Motor tua milik Mbah Marijan yang hangus terbakar akibat terjangan lava pijar. Kendaraan ini menjadi simbol keberanian sekaligus ikon utama museum.
  • Peralatan rumah tangga yang tersisa setelah erupsi, menjadi bukti nyata dari dampak destruktif bencana.
  • Kerangka rumah asli milik Mbah Marijan yang sengaja dibiarkan dalam kondisi rusak sebagai pengingat akan tragedi yang pernah terjadi.
  • Koleksi foto dokumentasi, termasuk momen-momen Mbah Marijan bersama tokoh-tokoh nasional, yang memperlihatkan perjalanan hidup dan pengaruh beliau.
  • Replika ruang tidur dan dapur, menggambarkan gaya hidup sederhana sang juru kunci yang begitu setia pada nilai-nilai kejawen.
  • Video dokumenter tentang perjalanan hidup Mbah Marijan, termasuk ajaran serta filosofi Jawa yang ia pegang teguh hingga akhir hayat.
bangkai motor bekas letusan merapi

Museum ini bukan sekadar tempat mengenang, tapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi mitigasi bencana. Pengunjung dapat mempelajari bagaimana hubungan antara manusia dan alam semestinya dijaga, serta pentingnya memahami tradisi lokal dalam menghadapi ancaman bencana alam.

Selain itu, berbagai informasi tentang erupsi Merapi juga tersedia, mulai dari proses evakuasi, tingkat kerusakan, hingga dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat lereng gunung. Semua disajikan secara visual dan naratif agar mudah dipahami oleh semua kalangan.

Museum Petilasan Mbah Marijan tidak hanya mengenalkan sosok pahlawan spiritual Gunung Merapi, tetapi juga menjadi ruang belajar penting untuk menghargai nilai-nilai budaya, keberanian, serta ketangguhan dalam menghadapi bencana.

failitas musium mbah maridjan di lereng merapi

Fasilitas Musium Mbah Maridjan

Demi menjaga kenyamanan para wisatawan, Museum Mbah Marijan kini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai. Di area museum tersedia lahan parkir yang cukup luas dan nyaman, memudahkan pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi maupun rombongan. 

Selain itu, tersedia toilet umum yang bersih dan mudah diakses. Bagi yang ingin bersantai, terdapat warung kopi serta kios makanan ringan yang menyajikan aneka camilan dengan harga terjangkau. 

Museum ini juga menyediakan kios souvenir yang menjual berbagai cendera mata khas, seperti kaos, gantungan kunci, dan kerajinan tangan. Pengunjung juga dapat menggunakan jasa pemandu wisata untuk mendapatkan penjelasan mendalam mengenai sejarah dan koleksi yang ada di museum.

Tidak hanya itu, museum ini juga menawarkan sejumlah spot foto menarik yang tersebar di berbagai sudut, cocok bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen. Bagi pecinta petualangan, tersedia pula jalur off-road di sekitar kawasan museum yang menambah daya tarik tersendiri. 

Seluruh fasilitas ini dapat dinikmati baik secara gratis maupun berbayar, tergantung jenis layanan yang dipilih. Kenyamanan dan kelengkapan fasilitas menjadikan Museum Mbah Marijan sebagai destinasi wisata yang tidak hanya edukatif, tetapi juga menyenangkan. Banyaknya koleksi serta suasana yang asri membuat pengunjung betah berlama-lama.

Bahkan sekadar untuk menikmati secangkir kopi sambil memandang lereng Gunung Merapi yang menenangkan.

Sejarah dan Dedikasi Mbah Marijan

Museum Mbah Marijan merupakan destinasi wisata yang unik karena menyimpan sejarah tentang sosok pahlawan spiritual Jawa. Mbah Marijan, yang memiliki nama asli Mas Penewu Suraksohargo, lahir pada tahun 1927 di Dusun Kinahrejo. Ia diangkat sebagai juru kunci Gunung Merapi pada tahun 1982, menggantikan ayahnya. 

Sebagai juru kunci, tugas utamanya adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan alam melalui pendekatan spiritual, termasuk memberikan petunjuk mengenai aktivitas Gunung Merapi. Pengabdian dan kesetiaannya terhadap tanggung jawab tersebut membuat namanya dikenal luas hingga saat ini.

Salah satu bentuk pengorbanan terbesar yang dilakukan Mbah Marijan adalah keputusannya untuk tetap tinggal di rumah saat erupsi besar terjadi pada tahun 2010. Ia wafat dalam posisi bersujud, sebuah simbol kepasrahan dan pengabdian yang mendalam. Keberaniannya menjadikan dirinya sebagai simbol keteguhan dalam menjaga warisan budaya dan alam.

Mengunjungi Yogyakarta tidak akan lengkap tanpa singgah di Museum Mbah Marijan. Tidak hanya dikenal dengan wisata pantai atau tempat ramah anak, Yogyakarta juga menawarkan wisata sejarah yang penuh makna. Museum ini menyuguhkan berbagai dokumentasi, peninggalan, dan informasi seputar erupsi Merapi yang dahsyat sekaligus mengenang jasa sang juru kunci yang telah memberikan pelajaran berharga tentang keberanian, kesetiaan, dan cinta terhadap budaya serta alam.

Tempat Wisata Sekitar Museum yang Bisa Dikunjungi

Selain museum, kawasan lereng Merapi khususnya di Kecamatan Cangkringan memiliki sejumlah tempat wisata bersejarah dan alam yang menarik, seperti bunker Kaliadem yang juga menjadi saksi bisu erupsi 2010. Di sini pengunjung dapat melihat langsung struktur tempat perlindungan saat erupsi dan belajar lebih dalam tentang mitigasi bencana.

Ada juga obyek wisata alam berupa wisata jeep lava tour yang menawarkan petualangan menelusuri aliran lava dan panorama sisa letusan. Hal ini memperkuat pengalaman edukasi sekaligus rekreasi bagi pengunjung yang ingin menyatu dengan kekuatan alam Merapi.

Postingan Terkait